Enam Kepsek SMA/SMK Yang Tak Hadiri Kwarcab Kab.Pekalongan Terancam Sanksi

KAJEN - Sebanyak enam kepala sekolah SMA/SMK di Kota Santri terancam mendapatkan sanksi, karena tidak  menghadiri undangan Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Pekalongan, pada kegiatan malam ulang janji pramuka dan sarasehan Hari Pramuka ke-56 di SMP Negeri 2 Kedungwuni, Minggu malam (13/8).

Ketidakhadiran enam kepala sekolah tersebut membuat Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengaku geram,karena meskipun SMA/SMK sudah menginduk ke provinsi, namun undangan dari daerah harus tetap dihormati,tidak diabaikan begitu saja.

"Ini betul-betul membuat saya marah, karena kepala sekolah mengabaikan undangan Kwarcab Kabupaten Pekalongan. SMA/SMK memang berada di bawah provinsi, tapi harusnya udangan seperti ini dihormati. Saya minta Kwarcab mencatat kepala sekolah yang tidak hadir, saya akan laporkan pada gubernur," kata bupati.

Ungkapan keras bupati tersebut disampaikan karena saat ini pihaknya akan lebih meningkatkan gerakan pramuka, bahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) eselon tiga dan empat untuk menjadi anggota pramuka dewasa. Sehigga, ketidakhadiran kepala sekolah SMA/SMK, dinilai akan mematahkan semagat kepanduan di Kota Santri.

"Walaupun SMA/SMK menjadi kewenangan provinsi, tapi saya akan mengajukan usulan terkait masalah ketidakhadirna kepala sekolah ini kepada gubernur. Biar nanti ada sanksi atau tindakan langsung dari gubernur," tandas Asip.

Disebutkan, kenapa pihaknya memberikan perhatian khusus kepada gerakan pramuka. Itu dilakukan agar pejabat memiliki semangat kepanduan rela berkorban, tolong menolong, hemat, cermat dan bersahaja,seperti gerakan kepanduan.

"Apabila dapat menerapkan secara baik gerakan kepanduan, maka dalam melaksanakan pekerjaan juga akan didasari rasa rela berkorba,tolong menolong, hemat dalam berperilaku, cermat dalam penghitungan anggaran, serta bersahaja pada setiap langkahnya, sehingga menjadi contoh baik dan pelayan yang baik bagi masyarakat," ungkap bupati.

Tidak hanya memberikan peringatan keras kepada kepala sekolah, bupati juga memberikan beasiswa
pendidikan untuk empat orang siswa siswi dari SMA dan Madrasah Aliyah (MA), yang aktif dalam saresehan bersama bupati dan kalangan Muspida tersebut.
Lebih baru Lebih lama