Bupati Pamerkan Hasil Inovasi Masyarakat Dari Tabung Setrika Uap Hingga Alat Tambal Ban

KAJEN -  Pameran Produk Inovasi Jawa Tengah 2017, yang diselenggarakan di Gedung Olah Raga (GOR) Jetayu Kota Pekalongan,yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-22 tersebut mengangkat tema “Pembangunan Maritim Berbasis Pengetahuan” yang diikuti sekitar 200 peserta pameran dari berbagai kalangan pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat. Pameran dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, H.Ganjar Pranowo SH., M.IP.

Usai mengikuti acara pembukaan pada jum'at (15/9), Bupati berkesempatan meninjau stand Pemkab Pekalongan yang diwakili oleh Bappeda Litbang. Bupati sampaikan bahwa untuk pameran kali ini Pemkab Pekalongan mempromosikan beberapa produk hasil inovasi dari masyarakat Kabupaten Pekalongan. Diantaranya adalah tabung setrika uap, alat tambal ban portable, alat penyiram tanaman kendali jarak jauh, alat pencetak permen sapi, kompor hemat energi, alat penyulingan limbah plastik menjadi bahan bakar, alat pencetak briket kulit nanas/durian, kompor coswow 2112, dan produk-produk unggulan lainnya di Kabupaten Pekalongan seperti Kopi Petong serta kerajinan lainnya.
“Salah satu produk unggulan stand Kabupaten Pekalongan adalah tabung setrika uap yang dibuat secara simpel, sederhana dan murah serta sangat ekonomis. Kalau produk pabrikan, tabung setrika uap pada umumnya harganya sekitar Rp 14 juta. Namun produk tabung setrika uap hasil modifikasi ini harga jualnya hanya sekitar Rp 2,5 juta. Ini adalah hasil karya pengrajin warga Desa Pucung Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan,” terang Bupati sembari mempromosikan.
Harga tersebut, kata Bupati, sangatlah murah, ekonomis tetapi awet dan standar mutunya bisa dipertanggungjawabkan. Untuk di Kabupaten Pekalongan, menurut Bupati, semua industri wash jeans membutuhkan alat seperti itu.
Dan hebatnya lagi, Bupati melanjutkan, tabung setrika uap tersebut sudah dipasarkan dalam skala yang cukup besar ke beberapa luar daerah seperti Jakarta dan Surabaya. “Saya kira ini menarik dan pangsa pasar di Kabupaten Pekalongan pun sangat potensial. Nanti kami dari Pemerintah akan mengurus paten dan hak ciptanya,” ujar Bupati.
Terkait pengembangan inovasi dan teknologi di Kabupaten Pekalongan ke depan, Bupati katakan pihaknya akan mempelopori langkah tersebut. Karena menurut Bupati, di Kabupaten Pekalongan banyak tumbuh inovasi-inovasi seperti tambal ban portable hasil karya anak-anak SMK yang sudah dipatenkan dan sudah kerjasama dengan salah satu vendor untuk memproduksi secara lebih luas.
“Ini penemuan original dari anak-anak kita, dan sudah masuk dalam program Kick Andy di televisi swasta. Tambal ban ini tidak menggunakan pemanas manual yang dibakar dengan api, melainkan energi panasnya menggunakan panas knalpot pada kendaraan tersebut. Inovasi ini saya kira perlu dikembangkan,” tuturnya.
Dijelaskan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan terus mendorong inovasi karena kita membutuhkan inovasi-inovasi terapan. “Kalau bahasanya pak Gubernur, inovasi yang dapat dilakukan hilirisasi dan tugas saya adalah melakukan hilirisasi dari inovasi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Pekalongan yaitu dalam rangka meningkatkan teknologi dan mengatasi persoalan yang ada melalui terobosan-terobosan teknologinya,” imbuh Bupati.
Lebih lanjut, Bupati sampaikan bahwa terkait inovasi-inovasi yang ada pihaknya akan melakukan pemetaan, mana yang original dari masyarakat Kabupaten Pekalongan, mana yang skala regional seperti pada saat ini dan mana yang skala nasional. Bahkan kami akan melakukan flash programs (program cepat) terhadap inovasi yang dilakukan oleh negara lain.
Seperti kaitannya dengan penerapan teknologi penanganan rob yang disinggung oleh Gubernur dalam sambutannya, Bupati menuturkan bahwa secara prinsip teknologi penanganan rob tersebut berasal dari negara Belanda. Diceritakan, bahwa pihaknya berkesempatan berkunjung ke negeri kincir angin tersebut. Tetapi pada tataran pelaksanaan, kata Bupati, teknologi tersebut kita sederhanakan dengan biaya yang murah, dengan kondisi alam yang apa adanya tanpa membutuhkan rekayasa teknologi tinggi.
“Yang penting adalah aspek manfaat hasilnya yang bisa mengatasi rob di zona 2 itu khususnya untuk 3 desa di wilayah Kecamatan Tirto yaitu desa Mulyorejo, desa Tegaldowo dan desa Karangjompo. Dan saya kira ini hasil terapan atau hilirisasi inovasi teknologi yang bisa kita dapatkan,” tandas Bupati.
Lebih baru Lebih lama