KAJEN – Rumah Tidak Layak
Huni (RTLH) di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2017 ini sudah berjalan baik.
Dan usulan untuk tahun 2018 yang lokasinya di daerah Kecamatan Talun agar nanti
seluruh Kepala Desa di Kecamatan Talun silahkan mengusulkan RTLH yang
anggarannya dari Provinsi Jawa Tengah.
" Mekanismenya nanti akan kita bantu," Demikian disampaikan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si saat menghadiri kegiatan pertemuan rutin sekaligus temu kader Muslimat NU Kecamatan Talun, Selasa (12/12) di kediaman rumah Kepala Desa Karangasem Kecamatan Talun.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, H.
Sukirman, SS., yang juga menghadiri acara tersebut, dalam sambutannya
menyampaikan bahwa saat ini masih banyak keluarga atau tetangga kita yang belum
memiliki rumah yang memenuhi syarat atau layak huni. Maka hal ini menjadi
program kita bersama untuk mengentaskan masalah ini.
" Mekanismenya nanti akan kita bantu," Demikian disampaikan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si saat menghadiri kegiatan pertemuan rutin sekaligus temu kader Muslimat NU Kecamatan Talun, Selasa (12/12) di kediaman rumah Kepala Desa Karangasem Kecamatan Talun.
“Hari ini kita mengikuti sosialisasi rumah tidak layak huni
(RTLH) dan proses perencanaan pembangunan yang berbasis usulan ke Pemerintah
Provinsi yang diprakarsai oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah – H. Sukirman,”
ujar Bupati.
Secara internal, Pemerintah Kabupaten Pekalongan juga akan
memberikan reward atau penghargaan kepada Desa di seluruh Kabupaten Pekalongan,
khususnya di Kecamatan Talun terlebih dahulu sebagai percontohan.
“Kalau pada tahun 2018 bebas RTLH, maka akan kami kasih
hadiah/ reward berupa satu ekor sapi sebagai bentuk penghargaan kita atas
kerjasama yang diciptakan dan dilaksanakan oleh para kepala desa beserta
stakeholders dan tentu saja sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Daerah dalam rangka mengentaskan RTLH,” terang Bupati.
Menurutnya ini adalah program yang akan dikembangkan dan akan
menjadi pemacu para kepala desa agar rajin melakukan terobosan dalam rangka
mengentaskan desanya dari RTLH.
"Untuk uji coba pertama akan kami tempatkan di
Kecamatan Talun, dimana dari 10 Desa yang ada di Kecamatan Talun ini pada tahun
2018 bisa melaksanakan program zero RTLH, maka akan mendapat Bupati Award
berupa sapi satu ekor,” imbuhnya.
Di hadapan puluhan ibu-ibu Muslimat Talun,
Bupati juga mengutarakan bahwa angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten
Pekalongan paling tinggi se Jawa Tengah. Untuk itu pihaknya berharap para kader
Muslimat NU dan Fatayat NU kalau ada saudara-saudara kita yang sedang hamil,
mohon untuk dapat dibantu, didampingi untuk dibawa ke Puskesmas. Karena
Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah menyediakan Kartu Kajen Sehat.
“Kartu ini bukan hanya untuk para ibu
hamil saja, tetapi bagi seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan yang sakit yang
tidak terjangkau oleh BPJS atau Kartu Indonesia Sehat (KIS). Jadi masyarakat
tidak usah khawatir untuk membayar. Untuk itu bagi yang belum memiliki Kartu
Kajen Sehat, segeralah mendaftar. Pemerintah
Kabupaten Pekalongan telah menyiapkan anggaran Rp 20 Milyar untuk membiayai
warga Kabupaten Pekalongan yang sakit, baik sakit di Kabupaten Pekalongan
maupun di luar Kabupaten Pekalongan,” papar Bupati.
Tags:
Warta Kajen