Desa Jeruksari Menjadi Titik Terparah Banjir Rob

KAJEN - Hujan lebat selama seharian penuh dan ombak besar di laut pada beberapa hari yang lalu, mengakibatkan beberapa kawasan pesisir di Kabupaten Pekalongan pada Jumat kemarin (1/12) dikepung banjir.
Daerah daerah rawan banjir di Kabupaten Pekalongan seperti di Desa Jeruksari,
Pecakaran, dan Wonokerto, tak luput dari genangan air laut, bercampur air hujan.
Namun kini,kondisi semakin membaik dan air surut.

Kepala Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto,mengungkapkan bahwa luapan air terjadi Jumat dini hari, sekitar pukul 03.00, ketinggian air bervariasi, bahkan sampai 1 meter. Sehingga, warga melakukan siaga sejak dini hari hingga siang kemarin.

"Tapi alhamdulillah sejak adanya tanggul melintang di Desa Mulyorejo, tiga desa
diantaranya Mulyorejo, Tegaldowo, dan Karangjompo, sudah tidak banjir lagi. Tapi
masih ada satu wilayah di Mulyorejo kebanjiran yakni di Padukuhan," katanya.

Adapun Desa Jeruksari menjadi salah satu titik terparah terhadap genangan air. Karena
banjir rob tidak hanya merendam rumah-rumah penduduk, namun juga fasilitas umum,
seperti sekolah, balai desa, hingga tempat ibadah. 

Nurul Amaliyah (27), salah seorang warga di Rt 2 Rw 3, Desa Jeruksari,
mengatakan, rob datang sejak pukul 3 dini hari. Saat itu anggota keluarganya
tengah tidur pulas, termasuk buah hatinya yang baru berusia 2 tahun. Kedatangan
luapan air laut dari utara itu membuat ia terbangun lantaran genangan lebih
tinggi dari tempat tidur. 


"Ini yang terbesar sejak tiga tahun terakhir. Sebab kondisinya hampir merata. Bahkan jalan utama di desanya yang telah ditinggikan pun turut tergenang setinggi 20 hingga 30 centimeter. "

Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujatmiko kepada wartawan menjelaskan,
pihaknya menerima laporan kejadian rob besar di sejumlah wilayah di Kota Santri.
Pihaknya langsung terjun ke lokasi.

"Kita lakukan berbagai langkah karena banjir rob besar memunculkan kekhawatiran warga."


Lebih baru Lebih lama