KAJEN - Beberapa
wilayah Kecamatan Kabupaten Pekalongan terjadi kelangkaan LPG 3 kg. Menurut
informasi Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi. ( Hiswana Migas)
Kabupaten Pekalongan Di wilayah industri seperti di Kecamatan Kedungwuni,
Bojong, Buaran, Wiradesa dan Wonopringgo gas melon ini susah untuk didapatkan
oleh warga karena langka di pasaran.
Bupati
Pekalogan Asip Kholbihi mengakui bahwa dibeberapa tempat terjadi kelangkaan LPG
3 kg di pasaran. Menurut laporan Hiswana Migas ada indikasi kurang tepat
sasaran dalam penggunaan gas untuk rakyat miskin ini sehingga terjadi
kelangkaan. Padahal jika menurut data yang disampaikan dari Hiswana Migas
mestinya kuota LPG di Kabupaten Pekalongan cukup untuk memenuhi kebutuhan gas.
“ Mereka
yang bergerak dibidang usaha restoran, jeas, batik dan orang orang kaya dan
mampu ada indikasi menggunakan gas 3 kg ini sehingga membuat kelangkaan
dipasaran. Padahal mereka tidak dipebolehkan mengunakan gas 3 kg ini, ” terang
Asip baru baru ini di Pendopo Rumah Dinas (01/12).
Berkaitan
dengan hal tersebut Pemkab mengambil upaya untuk mengatasi hal tersebut dengan
melakukan koodinasi intensif dengan Pertamina Tegal untuk segera menambah pasokan
LPG 3 tersebut.
Dan
melakukan upaya pemecahan lain melalui operasi untuk mencari dan mengecek
sumber kelangkaan gas ini terjadi sehingga dapat diambil keputusan yang tepat.”
Serta kita akan memberikan sosialisasi kepangkalan untuk tidak menjual gas LPG
3 kg ini kepada mereka yang tidak berhak karena ini sebuah pelanggaran”
terangnya.
Sementara
itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
( Disperindagkop UKM) Ir. H.B Riyantini menyampaikan bahwa pemanfaatan
LPG 3 kg berdasarkan
Bdsk Permen
ESDM no.26/2009 yg berhak menerima adalah Keluarga Miskin.
Adapun data Raskin kab. Pkl = 53.448.
Asumsi
pemakaian jika 1 tabung untuk 1 minggu maka kebutuhan selama 1 tahun
= 53.448 x 4
x 12
= 2.565.504
tabung
Dan untuk
UMKM kita berjumlah 45.000, asumsi yang mikro sebesar 96 % dan yang menggunakan LPJ
90 % (karena usaha mikro jenisnya beragam). Asumsi pemakaiannya 10 tabung per
bulan
Jadi
kebutuhannya sbb
= 45.000x
0.96x0.9x10x12
= 4.665.600
tabung.
Jadi
kebutuhan dalam 1 tahun
= 2.565.504
+ 4.665.600
= 7.231.104
Sedangkan
kuota kab. Pkl tahun 2017 = 9.692.900 tabung. Penyaluran s/d bulan nop =
8.942.060. Sisa utk desemb. = 749.940 tabung.
Pada bulan
nop. ada tambahan OP sebesar 2.160 disalurkan :
Tgl 29 nov :
kajen, karanganyar, wonokerto, kedungwuni.
Tgl 30 :
kajen, doro, paninggaran.
Seharusnya
sangat mencukupi untuk kebutuhan kelompok sasaran.Artinya permasalahannya ada pada
sasaran penerima manfaat yang tidak tepat.
Tags:
Warta Kajen