KAJEN - Siapa sangka ternyata buah manggis di Kabupaten Pekalongan tepatnya di Desa Tanggeran Kecamatan Paninggaran sudah mendunia,terbukti dengan sudah sekian lamanya sejak tahun 1994 buah manggis tanggeran tersebut diekspor ke luar negeri.
Suwandi (62) salah seorang pengepul buah manggis di kecamatan paninggaran mengungkapkan bahwa dalam sehari pihaknya mampu mengumpulkan 2 ton buah manggis.
"Saya meladeni ekspor sejak tahun 1994,katanya dikirim ke taiwan sama ke cina,kalau dari sini dikirim dulu ke Tasik (tasikmalaya),dari sini dikirim dua ton dalam sehari,yang mengumpulkan sekecamatan ada tiga orang."
Dijelaskan,bahwa buah manggis desa tanggeran tersebut merupakan yang terbaik didunia dibandingkan buah manggis dari desa lain di Kecamatan paninggaran.
"Walaupun yang dari desa tanggeran rasanya sedikit masam tapi itu yang terbaik didunia,bentuknya sedikit lonjong dan mengkilat serta kulitnya sedikit mengeluarkan bedak,itu lebih laku untuk ekspor,katanya kualitasnya lebih bagus dari pada yang manis seperti dari desa domiyang."
Dikatakan bahwa harga untuk ekspor saat ini Rp.19.000,- per kilogramnya,sedangkan saat panen harga buah manggis ikut melonjak.
"Paling tinggi harga saat musim panen buah manggis mencapai Rp 35 ribu per kilogramnya," ungkapnya.
Sementara itu saat ditanya mengenai kendala menjadi pengepul buah manggis,dirinya mengatakan bahwa tidak ada kendala yang berarti.
"Tidak ada kendalalah,pokoknya kalau ada kemarau ya berbuah,bunganya kan tumbuh kalau ada panas,"pungkasnya.
(Ros-Nk)
Suwandi (62) salah seorang pengepul buah manggis di kecamatan paninggaran mengungkapkan bahwa dalam sehari pihaknya mampu mengumpulkan 2 ton buah manggis.
"Saya meladeni ekspor sejak tahun 1994,katanya dikirim ke taiwan sama ke cina,kalau dari sini dikirim dulu ke Tasik (tasikmalaya),dari sini dikirim dua ton dalam sehari,yang mengumpulkan sekecamatan ada tiga orang."
Dijelaskan,bahwa buah manggis desa tanggeran tersebut merupakan yang terbaik didunia dibandingkan buah manggis dari desa lain di Kecamatan paninggaran.
"Walaupun yang dari desa tanggeran rasanya sedikit masam tapi itu yang terbaik didunia,bentuknya sedikit lonjong dan mengkilat serta kulitnya sedikit mengeluarkan bedak,itu lebih laku untuk ekspor,katanya kualitasnya lebih bagus dari pada yang manis seperti dari desa domiyang."
Dikatakan bahwa harga untuk ekspor saat ini Rp.19.000,- per kilogramnya,sedangkan saat panen harga buah manggis ikut melonjak.
"Paling tinggi harga saat musim panen buah manggis mencapai Rp 35 ribu per kilogramnya," ungkapnya.
Sementara itu saat ditanya mengenai kendala menjadi pengepul buah manggis,dirinya mengatakan bahwa tidak ada kendala yang berarti.
"Tidak ada kendalalah,pokoknya kalau ada kemarau ya berbuah,bunganya kan tumbuh kalau ada panas,"pungkasnya.
(Ros-Nk)
Tags:
Warta Kajen
