Harapan Tuna Netra Untuk Gubernur Terplih

Penyandang tunanetra di Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna Bandung menginginkan gubernur terpilih memberi perhatian lebih kepada mereka.  Salah satu warga panti, Dicky (23), mengharapkan gubernur baru memberikan kesempatan kerja bagi kaum difabel diperbesar.

Dicky yang ditemui usai memberikan suara di TPS 04 Panti Sosial Wyata Guna Jln Padjajaran Bandung, Ahad (24/2) mengatakan harapan dia dan teman-teman tidak terlalu berharap muluk. "Yang penting bisa kerja lah," tuturnya.

Dicky yang sudah tiga tahun menjadi warga panti tidak kesulitan menentukan pilihan. Dirinya mengaku mendapat informasi visi misi calon dari radio dan televisi. "Saya pilih yang sudah kenal saja," ungkapnya.

Jumoyo dari Forum Perjuangan Difabel membenarkan curhatan penyandang tunanetra. Menurut Jumoyo dari lima calon gubernur Jabar, belum ada yang memiliki visi khusus untuk kaum difabel. "Di debat kandidat ada yang bilang bertahap. Bertahap mah bisa sampai 25 tahun, " ungkapnya.

Jumoyo mencatat pernah dijanjikan satu juta lapangan pekerjaan untuk kaum difabel di Pemilukada sebelumnya. "Untuk 10 persen jadi PNS saa belum kesampaian," ujarnya.

Kurangnya perhatian itu pula yang ditengarai Jumoyo menjadi penyebab turunnya partisipasi kaum difabel di Pemilukada tahun ini. "Dulu perda difabel masih baru sehingga kawan-kawan antusias. Kini banyak yang apatis."

Para penyandang tunanetra itu di Panti Wyata Guna  terbagi dalam dua TPS yaitu TPS 4 dan 5. Untuk TPS 4 jumlah DPT ada 98 penyandang tunanetra dari 361 pemilih. Dari jumlah itu hanya 35 penyandang tunanetra yang menggunakan hak pilihnya.

Adapun di TPS 5, terhitung ada 110 penyandang tunanetra dari 365 pemilih. Kurang dari setengahnya atau hanya 42 penyandang tunanetra yang menggunakan hak pilihnya.
Lebih baru Lebih lama