KAJEN - Sejumlah jalur alternatif menuju ke Jakarta atau Semarang yang
ada di wilayah Kabupaten Pekalongan akan dilebarkan. Pelebaran dan
peningkatan kualitas jalan segera dilaksanakan sebelum memasuki bulan
Puasa.
Demikian disampaikan Kepala Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Jateng Wilayah Pekalongan, Abdul Wahab, ditemui sejumlah wartawan yang bertugas di Kota Santri, di ruang kerjanya, Selasa (21/4).
Sejumlah jalur alternatif atau jalan yang segera ditingkatkan kualitasnya itu di antaranya Kajen - Kesesi sepanjang empat kilometer, Kesesi - Baantarbolang empat kilometer. Kemudian Wiradesa - Doro-Talun.
"Sebagian masih lelang, sebagian sudah proses pelaksanaan pekerjaan. Proses pengerjaannya dimulai dari wilayah atas terlebih dulu, seperti kawasan Kajen ke selatan. Di daerah atas pekerjaan sedang berlangsung," ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan peraturan yang ada standar jalan provinsi adalah enam meter, sedangkan jalan yang menjadi kewenangan nasional yaitu tujuh meter.
"Peningkatan kualitas jalan dan pelebaran ini sengaja dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi arus mudik Lebaran. Pengalaman tahun kemarin, jalur-jalur itu digunakan untuk jalur alternatif para pemudik" katanya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga menyatakan, kepastian pembangunan jalur lingkar Pekalongan dengan lebar jalan sepanjang 40 meter dalam proses pembahasan.
"Pekan ini saya akan mengikuti rapat membahas rencana pembangunan jalur lingkar Pekalongan, di Bakorwil Pekalongan," kata dia.
Disebutkan, panjang jalan jalur lingkar Pekalongan itu mencapai 30 kilometer. Jalur tersebut akan melewati sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan. Harapannya jalur lingkar Pekalongan juga akan digunakan sebagai benteng rob atau luapan air laut, sehingga memiliki multi fungsi.
Demikian disampaikan Kepala Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Jateng Wilayah Pekalongan, Abdul Wahab, ditemui sejumlah wartawan yang bertugas di Kota Santri, di ruang kerjanya, Selasa (21/4).
Sejumlah jalur alternatif atau jalan yang segera ditingkatkan kualitasnya itu di antaranya Kajen - Kesesi sepanjang empat kilometer, Kesesi - Baantarbolang empat kilometer. Kemudian Wiradesa - Doro-Talun.
"Sebagian masih lelang, sebagian sudah proses pelaksanaan pekerjaan. Proses pengerjaannya dimulai dari wilayah atas terlebih dulu, seperti kawasan Kajen ke selatan. Di daerah atas pekerjaan sedang berlangsung," ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan peraturan yang ada standar jalan provinsi adalah enam meter, sedangkan jalan yang menjadi kewenangan nasional yaitu tujuh meter.
"Peningkatan kualitas jalan dan pelebaran ini sengaja dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi arus mudik Lebaran. Pengalaman tahun kemarin, jalur-jalur itu digunakan untuk jalur alternatif para pemudik" katanya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga menyatakan, kepastian pembangunan jalur lingkar Pekalongan dengan lebar jalan sepanjang 40 meter dalam proses pembahasan.
"Pekan ini saya akan mengikuti rapat membahas rencana pembangunan jalur lingkar Pekalongan, di Bakorwil Pekalongan," kata dia.
Disebutkan, panjang jalan jalur lingkar Pekalongan itu mencapai 30 kilometer. Jalur tersebut akan melewati sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan. Harapannya jalur lingkar Pekalongan juga akan digunakan sebagai benteng rob atau luapan air laut, sehingga memiliki multi fungsi.
Tags:
Warta Kajen