KAJEN - Setidaknya delapan kecamatan di wilayah Kabupaten Pekalongan rawan bencana tanah longsor. Hal itu diungkapkan oleh Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan, Bambang Sujatmoko, kemarin.
"Secara keseluruhan ada 8 kecamatan yang rawan longsor," kata Bambang, kemarin.
Dijelaskan, delapan kecamatan itu terbagi menjadi beberapa kategori bencana tanah longsor, yakni kategori menengah dan menengah tinggi.
"Yang masuk kategori menengah adalah Kecamatan Doro. Sedangkan yang masuk kategori menengah tinggi yakni Kecamatan Paninggaran, Kandangserang, Lebakbarang, Petungkriyono, Karanganyar, Kajen dan Kesesi," jelasnya.
Menurutnya, curah hujan yang cukup tinggi pada bulan-bulan ini harus diwaspadai. Terutama pada kecamatan yang tingkat kerawanannya terhadap bencana longsor masuk kategori menengah tinggi tersebut.
"Untuk bulan Januari dan Februari kami perkirakan curah hujan cukup tinggi. Sehingga kita harus mewaspadainya," terangnya.
Sedangkan bencana lain, seperti banjir akibat luapan sungai. Biasanya, banjir akibat luapan sungai itu terjadi di Kabupaten Pekalongan sisi utara.
"Seperti misalnya di Kecamatan Siwalan, Tirto dan Wonokerto yang merupakan tumpuan aliran sungai. Namun sejumlah kecamatan yang juga menjadi aliran sungai juga perlu diwaspadai, seperti Sragi, Kesesi, Kajen, Bojong, Kedungwuni,
Buaran, dan Kecamatan Wonopringgo kadang-kadang juga meluap," paparnya.
Pihaknya juga menghimbau seluruh masyarakat untuk selalu waspada. Sebab, hujan lebat di Kabupaten Pekalongan juga sering disertai dengan angin kencang dan petir.
"Kami juga sudah melakukan rakor. Semua unsur siap, baik TNI, Polri dan SKPD terkait, jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Sedangkan untuk rujukan korban bencana di RSUD," ujarnya.
Tags:
Warta Kajen