Dua Anak ABG Tewas Setelah Mabuk Obat Batuk



KAJEN - Firgyan Hananda (17) seorang pelajar kelas 2 salah satu sekolah menengah kejuruan
(SMK) di Kabupaten Pekalongan yang merupakan warga Desa Nyamok, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, tewas setelah menenggak sekitar 50 bungkus obat batuk sachetan. Sementara, rekan korban yang juga ikut dalam pesta obat batuk itu, Deni Septian (18), warga Desa Legokalong, Kecamatan Karanganyar, setelah mendapat perawatan di rumah sakit akhirnya ikut tewas, Jumat (27/5) sore.

Berawal saat sekitar tiga hingga empat anak, termasuk kedua korban, pesta obat batuk di Bendungan Padurekso di Desa Karanggondang, Kecamatan Karanganyar, pada Kamis (26/5) sore,
sekitar pukul 15.30 WIB. Meminum obat batuk sachetan dalam jumlah besar saat ini ditengarai mulai digemari pelajar dan anak-anak muda di Kota Santri untuk bisa mabuk dengan cara murah meriah. Pasalnya, saat polisi melakukan olah TKP di lokasi mereka minum obat batuk sachetan
tersebut, kemarin, ada sekelompok anak-anak yang diduga baru saja pesta obat batuk tersebut.

"Kami tadi melakukan olah TKP di lokasi mereka minum. Warga bilang lokasi itu kerap digunakan untuk pesta komix anak-anak. Di sepanjang jalan di lokasi itu juga banyak berceceran bungkus obat batuk sachetan itu," terang Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Berry ST, kemarin.

Berry mengatakan, kedua korban dan teman-temannya itu dari hasil pemeriksaan sementara diduga hanya mabuk dengan cara meminum 50 sachet obat batuk, sehingga diduga mengalami over dosis. Korban Nanda meninggal dunia di RSUD Karanganyar, Jumat (27/5), sekitar pukul 09.00
WIB. Korban dilarikan ke rumah sakit itu oleh orang tuanya kemarin sekitar pukul 07.30 WIB. Berdasarkan hasil visum luar oleh dokter Anita, tidak ditemukan luka-luka pada tubuh korban dan mulut korban mengeluarkan buih.

"Begitu ada kejadian itu, kami langsung mencari teman-temannya yang ikut pesta obat batuk tersebut. Salah seorang temannya bernama Deni berhasil kami temukan dan langsung kita larikan ke rumah sakit untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Namun, korban Deni
ternyata juga sudah kritis. Deni terus mengalami kejang-kejang dan informasi terakhir akhirnya meninggal sore ini," terang Berry.

Sedangkan, seorang teman lainnya berinisial R (17), warga Karanganyar, hingga kemarin sore masih dicari oleh Kepolisian. Menurut keterangan, pelajar kelas dua salah satu SMK ini sempat sekolah namun sekitar pukul 10.00 WIB pulang terlebih dahulu. "R ini tadi sempat sekolah
namun jam 10.00 WIB pulang tapi tidak sampai di rumah. Informasi terakhir korban sudah ditemukan dan diminta untuk datang ke Polsek. Kita belum tahu, apakah R ini ikut minum atau tidak. Namun, dia diinformasikan bersama rombongan kedua korban saat minum-minum obat
batuk di bendungan," katanya.

Diterangkan, sekitar tiga-empat orang anak pesta obat batuk itu pada Kamis sore. Setelah minum-minum, korban Nanda nampak teler, sehingga tidak berani pulang ke rumahnya. Korban Nanda pun dibawa ke rumah temannya di Desa Sambiroto, Kecamatan Kajen. Kemarin pagi, korban
belum juga sadarkan diri, sehingga orang tua korban dikabari. Oleh orang tuanya, korban sekitar pukul 07.30 WIB dibawa ke RSUD Karanganyar, namun akhirnya meninggal pukul 09.00 WIB. Atas kejadian itu, polisi melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendapati nama
teman-teman korban, termasuk korban Deni yang akhirnya juga tewas.

Sementara itu, salah seorang pedagang toko kelontong, Nining, warga Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, mengakui akhir-akhir ini banyak anak-anak membeli obat batuk sachetan dalam jumlah banyak dan antimo. Dia mengaku pernah menanyakan kepada anak-anak tersebut, untuk apa beli sebanyak itu. "Katanya buat obat. Sekali beli kadang Rp 10 ribu. Satu sachetnya kan seharga Rp 1.000. Biasanya juga membeli obat antimabuk antimo," terang dia.
Lebih baru Lebih lama