KAJEN
– Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, SH, Msi, baru baru ini melakukan
pantauan terkait pelaksanaan pembangunan jalan tol di Kabupaten
Pekalongan. Menurutnya pembangunan jalan tol yang melintas di Kabupaten
Pekalongan berjalan dengan baik, adapun bila ada satu-dua persoalan
seperti pemindahan makam di dua desa saat ini sudah selesai, termasuk
makam Mbah Kyai Kerti yang keramat juga sudah beres.
“Hanya tinggal
sawah terdampak jalan tol. Ini yang saya kira para petani kita jangan
sampai dirugikan karena mereka ini tidak panen. Maka saya minta dari PT.
PBTR untuk memberikan kompensasi selama satu musim tanam ini,” kata
Bupati Pekalongan saat meninjau jalan tol Bojong hingga Karangdadap
Kabupaten Pekalongan.(18/5)
Menurut
Bupati, dampak lain dari proyek besar nasional ini adalah lalu lintas
yang sedikit terganggu akibat mobilisasi matrial yang sangat inten
sekali, Oleh karena itu Bupati meminta pengertian para pengguna jalan
dan menghimbau mereka untuk lebih berhati-hati karena target H-10 hari
raya ini tol sudah bisa dilalui.
“Kami akan pastikan bahwa pemerintah
pusat ini bisa kita dukung dengan percepatan-percepatan berkaitan dengan
dampak sosial yang menjadi domain kewenangan Pemkab. Pekalongan. Tadi
ada warga yang meminta untuk dibuatkan pos. Ini juga akan kita
akomodasi, kita sampaikan, termasuk tanah-tanah yang sekarang masih
dalam proses konsinasi juga akan didorong supaya cepat yang penting
fungsional dulu,” ujar Bupati.
Lebih
lanjut Bupati menyampaikan, hal-hal yang melatari berkaitan dengan
persoalan sosial ini akan diselesaikan sambil jalan.
“Jadi kita akan
terus menginisiasi untuk diadakan Posko gabungan antara PT. PBTR,
Kepolisian dan Pemkab. Pekalongan di daerah-daerah yang mobilitas
matrial ini tinggi sebagai mekanisme komplain masyarakat,” ujar Bupati.
Ditambahkan
Bupati, sudah saatnya Pemkab. melakukan percepatan dengan cara-cara
tersebut. Bupati meyakini kalau posko didirikan, kemudian Pemkab.
melakukan pengecekan hunting lapangan, maka persoalan-persoalan sosial
yang timbul akibat pembangunan jalan tol ini bisa dipetakan secara jelas
dan langsung diselesaikan.
“Seperti hari ini kita menyelesaikan makam,
itu kan cukup krusial. Insya allah Kades-kades sudah siap, dalam waktu
singkat akan segera dipindahkan sehingga ini akan mempercepat,”
jelasnya.
Dijelaskannya,
dampak sosial lain adalah di Kecamatan Sragi yang secara umum juga
masalah pertanian, yaitu lahan pertanian yang terdampak tidak fungsional
lagi nanti akan di normalisasi lagi setelah pembangunan jalan tol ini
selesai. Tapi, lanjutnya, selama pengerjaan ini yang harus diselesaikan
dalam jangka dekat untuk kompensasi. Saat ini masih diidentifikasi
berapa hektar sawah di seluruh Kabupaten Pekalongan yang tidak efektif
karena proyek ini.
“Prinsip saya, karena jalan tol ini proyek strategis
nasional yang harus jadi tepat waktu, ya kepentingan besarnya kita
fasilitasi, sementara kepentingan masyarakat yang merupakan masyarakat
terdampak proyek juga kita akomodir. Nah untuk menuju hal ideal tersebut
tentu dibutuhkan sarana-sarana komunikasi, dialog, setiap ada persoalan
kita pecahkan. Ini sesuatu yang perlu didialogkan terus menerus.
Kepentingan masyarakat tidak terganggu, pembuatan jalan tol lancar. Itu
saja, Hanya mensinkronkan dua hal tersebut,” tambah Asip.
Di
bagian lain, dari pihak PT. PBTR, Zakaria, saat diwawancara
menyampaikan terkait kompensasi lahan pertanian, untuk sebelah kanan dan
kiri tol akan dibuatkan saluran aranbow sebagai penghubung antara utara
dan selatan. Sementara untuk pembayaran kompensasi pada masa tanam yang
tertunda, pihaknya akan melakukan koordinasi ke Kepala Desa terkait.
Namun untuk pembayaran kompensasi seperti harapan Bupati bisa diberikan
sebelum lebaran ini, pihaknya belum bisa memberikan kepastian, tapi
yang jelas ada.
“Intinya ada konpensasi. Itu akan kami sampaikan pada
pimpinan, dan keputusan pimpinan kami seperti apa nanti akan kita
sampaikan ke Kadesnya,” ujar Zakaria.
Tags:
Warta Kajen