Pelatihan Micro Business Simulation Digelar Pemkab Pekalongan Bersama Bank Jateng

KAJEN Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH., M.Si membuka secara resmi kegiatan pelatihan pelaku UMKM binaan Bank Jateng Cabang Kajen dan Dinperindagkop UKM Kabupaten Pekalongan dengan tajuk “Pelatihan Micro Business Simulation”, di aula lantai I Sekretariat Daerah Kabupaten Pekalongan, Rabu (20/12) pagi.
 
 Bupati mengungkapkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Pekalongan secara kuantitatif jumlahnya lumayan besar yakni hampir 40ribu. Secara kualitatif UMKM ini harus kita kembangkan terus karena kita harus bisa bersaing dalam memanfaatkan momentum perubahan life style (gaya hidup) masyarakat yang belakangan ini cenderung back to village or nature (kembali ke alam atau kembali ke kampung) yakni kembali ke produk-produk lokal yang ramah lingkungan.
 
 Lebih lanjut, Bupati berharap Bank Jateng melalui kegiatan-kegiatannya bisa melakukan simulasi bisnis berkaitan dengan bagaimana kita mengangkat micro business ke permukaan, tentu untuk tujuannya adalah peningkatan kesejahteraan dan menjadi pemantik bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pekalongan.
 
“Di tingkat regional ini pertumbuhan ekonomi kita masih kalah dengan daerah lain seperti Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang, Kota Pekalongan, apalagi kalau dibandingkan dengan Brebes dan Tegal. Pertumbuhan ekonomi kita pada tahun 2017 adalah 5,16. Rata-rata dari kawan-kawan kita ini ada yang 6 sampai 7,” terang Bupati. 
 
Dijelaskan meskipun pertumbuhan ekonomi  masih diatas pertumbuhan ekonomi nasional. Tetapi di kawasan regional harus terus dijaga.
 
 "Harus kita tingkatkan terus sehingga pertumbuhan ekonomi ini akan memberikan dampak bagi penguatan ekonomi rakyat yang endingnya adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Ini upaya-upayanya harus terus-menerus digalakkan,” imbuhnya.
 
Dijelaskan Bupati, sebagai bank yang memang sahamnya 100 persen dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, maka Bank Jateng memiliki misi khusus yaitu bergerak untuk pemberdayaan micro business. 
 
“Tapi upaya ini tidak harus berhenti pada simulasi saja, tetapi saya minta Bank Jateng mengawal pada tataran implementasi,” tegas Bupati.
 
Sementara itu Direktur Bank Jateng Cabang Kajen - Sulthoni Syarif dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan dan pembinaan UMKM rutin dilakukan oleh Bank Jateng Cabang Kajen setiap bulan. Sekitar kurang lebih 25 pelaku UMKM dan dilakukan pelatihan selama dua hari berturut-turut. Peserta adalah seluruh bidang usaha UMKM antara lain pengrajin batik, konveksi, kerajinan tangan, pembuatan makanan kecil dan sebagainya.
 
“Untuk pelaksanaan pelatihan bulan Desember ini kita lakukan pelatihan selama dua hari yaitu mulai tanggal 20 sampai 21 Desember 2017, yang diikuti oleh 50 peserta pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Pekalongan. Dan dalam rangka pelaksanaan pelatihan ini kami bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Pekalongan,” papar Sulthoni. 
 
Dilaporkan Sulthoni, para peserta tidak hanya dari nasabah Bank Jateng, akan tetapi dari semua perwakilan UMKM yang ada di Kabupaten Pekalongan baik yang menjadi nasabah bank lain dan bahkan ada yang sama sekali belum mengenal perbankan.
 
Kegiatan pelatihan UMKM ini merupakan bentuk dari komitmen Bank Jateng untuk menumbuh dan kembangkan UMKM yang ada di daerah sehingga dapat berkembang dan pada gilirannya dapat memacu perkembangan ekonomi di daerah, yang nantinya akan berkontribusi yang positif bagi kemajuan Kabupaten Pekalongan.
 
“Bagi pelaku UMKM di wilayah Kabupaten Pekalongan yang membutuhkan modal, Bank Jateng siap menyediakan pinjaman dengan persyaratan yang mudah, cepat dan murah. Silahkan mengajukan ke Kantor Cabang yang ada di Kabupaten Pekalongan yaitu di Cabang Kajen, Capem Wiradesa, Capem Kedungwuni dan Capem Doro,” tuturnya.
Lebih baru Lebih lama